Technopreneur yang Mandiri atau tidak tergantung pada orang lain adalah syarat mutlak Peran Technopreneur dalam waralaba dan Franchise yang harus dimiliki karena pada dasarnya seorang technopreneur adalah pemilik dari usaha tersebut. Sehingga memiliki kekuasaan penuh untuk mengendalikan usahanya. Dapat dibayangkan jika tergantung pada orang lain maka seorang technopreneur tidak akan memiliki keleluasaan mengelola usaha waralaba franchise Technopreneur sehingga tidak akan bisa berkembang. Berdasarkan kedua pengertian di atas secara ringkas dapat kita artikan bahwa technopreneurship adalah sebagai aspek penggabungan secara teknik di mana entrepreneur sebagai objek utama yang didukung dengan teknologi yang mapan untuk meciptakan lapangan kerja baru.
Kreativitas sangat penting dalam sebuah bisnis karena persaingan yang sangat ketat. Oleh sebab itu diperlukan sebuah ide kreatif atau inovasi sehingga tetap bisa bertahan. Fakta membuktikan hanya seorang technopreneur yang kreatif yang mampu bertahan. Umumnya pasar membutuhkan produk-produk yang unik dan dibuat kreatif sehingga tidak mampu ditiru oleh kompetitornya. Ingat bahwa bisnis sangat dinamis, dan untuk bertahan dengan kondisi itu diperlukan sebuah kreativitas yang tinggi. Technopreneurship sangat relevan dengan kondisi Indonesia karena pada dasarnya pencapaian puncak pencapaian technopreneurship ini adalah mampu mengolelola sumber daya alam Indonesia sehingga bisa Peran Technopreneur dalam waralaba dan Franchise menjadi peluang bisnis yang mampu menyerap tenaga kerja dan membantu memajukan perekonomian bangsa.